Kamis, 02 Maret 2017

kesenian indonesia



RAHADI SEPTIAN
15/385701/SV/09132
        



Bagong berasal dari kata al ba gho ya (perkara buruk). Bagong adalah punakawan Jawa. Bagong adalah anak bungsu Semar atau punakawan ke 4. Dalam cerita pewayangan, Bagong adalah tokoh yang diciptakan dari bayangan Semar .Dalam kisah pewayangan tokoh bagong digambarkan sebagai tokoh yang bertubuh gemuk,bermata bulat lebar, bermulut lebar. Bagong juga suka bercanda bahkan saat menghadapi persoalan yang teramat serius. serta memiliki sifat lancang dan suka berlagak bodoh. Ia juga sangat lucu. Karakter yang disimbolkan dari bentuk bagong adalah manusia harus sederhana, sabar, dan tidak terlalu kagum pada kehidupan di dunia. Tokoh bagong dianggap sebagai manusia yang sesungguhnya. walau petruk lengkap dengan keindahan dan kesempurnaan, tapi  bagong lah yang dianggap sebagai manusia utuh. karena dia memiliki kekurangan. Jadi  manusia yang sejati adalah manusia yang memiliki kelebihan dan kekurangan.

Jadi menurut saya dari berbagai tokoh wayang sudah saya lihat sifat-sifatnya yang paling mendekati dengan sifat saya adalah wayang bagong. Karena bagong memiliki sifat yang hampir sama dengan sifat yang saya miliki. Yaitu suka berlagak bodoh, lancang tetapi lancang yang masih dalam batas, sabar, sederhana. Menurut saya, saya adalah seseorang yang lumayan sabar, karena disetiap saya dihadapkan oleh hal-hal yang menguji kesabaran saya selalu bisa mengendalikan emosi saya, selanjutnya sering berlrgak bodoh, saya merasa bahwa diri saya tergadang sering melakukan hal-hal yang tidak diperlukan untuk dilakukan seperti sering kebingungan dengan hal-hal sepele yang membuat saya terlihat bodoh. Selain itu sifat lancang yang dimiliki bagong juga saya miliki juga, karena saya merasa saya sering mengeluarkan kata-kata tanpa saya pikir terlebih dahulu, contohnya sering asal mengucapkan kata-kata saat dosen mengajar. Selanjutnya sifat lucu, saya pikir saya memiliki sifat lucu walaupun tidak selucu pelawak tetapi saya sering melihat banyak orang yang tertawa karena saya sering bertingkah bodoh tetapi lucu. Yang terakhir adalah sederhana, saya rasa saya sangat menyukai hidup sederhana, tidak muluk-muluk, selalu menerima apa yang sudah didapatkan walaupun terkadang mengeluh tetapi lebih sering menerimanya.